MUNGKINKAH INDONESIA MENJADI NEGARA
MAJU DAN TERDEPAN
Prof. Ir. Roos Akbar, M.Sc, Ph.D. merupakan alumni ITB jurusan
Teknik Planologi. Beliau saat ini menjabat sebagai Guru Besar Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota SAPPK ITB, dengan bidang penelitian Urban Land
Use Planning, Urban Information System, Geographical Information System, dan
Urban Management.
Diskusi diawali dengan pertanyaan
yang menyangkut kondisi bangsa indonesia saat ini yang begitu kompleks dengan
permasalahan dan dinamika masyarakat yang mudah tersulut oleh isu isu
kepentingan individu maupun golongan yang tidak bertanggung jawab. Dan mampukah
bangsa ini melaluinya untuk menuju menjadi negara maju.
Beliau menyatakan pandangannya bahwa
sebagai akademisi harus tetap berfikir kearah depan untuk mencari solusi dan
perbaikan. Memandu perkembangan ilmu dan teknologi untuk kemajuan bangsa,
haruslah menjadi yang terdepan. Sebagaimana ITB sebagai institusi pendidikan
dan penelitian yang terdepan, ITB memiliki orang orang yang merupakan pemimpin
dalam bidang keilmuannya. Saat menjadi yang terdepan, maka segala kondisi dan
peraturan yang terkait akan berada dalam arahan dan tuntunan kita sebagai
civitas akademika ITB. jika ada suatu permasalahan bangsa, maka kitalah yang
harus berjuang untuk memperbaikinya, tidak boleh ikut mengeluh.
Meskipun jika dilihat kondisi saat
ini dimana tampaknya pemerintah lebih fokus pada perbaikan politik dan hukum sehingga
banyak bidang bidang lain yang mungkin tidak terperhati dan menjadi tertinggal.
Tetapi pada kenyataannya, menurut beliau, kondisi ini menunjukkan generalisasi bidang
dimana tidak ada pengkhususan bidang bidang tertentu. Undang undang berlaku
umum ke semua aspek, bidang maupun kepentingan. Jika ITB merasa sebagai entitas
yang khusus, maka buktikan dan mintakan aturan-aturan khusus yang menunjang
perbaikan dan peningkatan ITB. Sebagai contoh aturan PTNBH (Perguruan Tinggi
Negeri Badan Hukum) yang hanya berlaku pada beberapa perguruan tinggi negeri,
dan ITB termasuk didalamnya. Aturan ini menunjukkan perbedaan ITB dengan
perguruan tinggi negeri biasa yang dinilai pemerintah dari kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki ITB.
Beliau menitikberatkan untuk selalu
memberikan bukti akan keahlian dan kelebihan yang dimiliki. Terus menerus
proaktif menunjukkan keahlian yang dimiliki dan menawarkan solusi yang dapat menyelesaikan
permasalahan dan menunjang pembangunan. Dengan demikian pemerintah sebagai
pemberi dana dan pembuat kebijakan mengetahui prestasi yang dimiliki.
Jika ditinjau dari bidang keahliannya,
beliau menyarankan untuk tetap konsisten terhadap apa yang kita buat dan
rencanakan, kemudian melaksanakannya dengan benar. Perencanaan merupakan
pekerjaan kolektif dan keputusannya merupakan keputusan bersama, sehingga ketika
kesepakatan telah dibuat maka jalankan dengan baik. Jika di tengah perjalanan
ada ide tertentu maka tidak sesederhana itu merubahnya, tetapi bangun kembali
kesepakatan sehingga tiap tiap komponen yang terkait dapat memahami. Tentu
perubahan perencanaan di tengah jalan butuh effort yang besar, tetapi
jangan di jadikan penghalang untuk perbaikan dan kemajuan.

Pemerataan pembangunan masih berjalan
lambat, apa yang direncanakan masih bersifat jangka pendek dan sering tidak
konsisten dalam pelaksanaannya. Paradigma yang dimiliki oleh para pemegang dan
pelaksana kebijakan masih berupa paradigma jangka pendek, dimana pembangunan
infrastruktur di lakukan hanya jika telah memiliki potensi ekonomi. Sedangkan
yang seharusnya diterapkan saat ini adalah paradigma jangka panjang yang
memiliki visi jauh ke depan, yaitu adanya pembangunan infrastruktur dan aturan yang
terencana untuk menunjang munculnya berbagai kegitan yang memiliki potensi.
Prof. Roos Akbar memberikan saran
untuk tidak berfikir terkotak kotak, duduklah bersama dengan berbagai bidang
keahlian untuk mencari jalan menuju kemajuan. Berusaha berfikir dari sudut
pandang yang berbeda sehingga kita menjadi sinergi dan tidak seperti katak
dalam tempurung. Kopetensi keilmuan tetap harus ada, tetapi bukan menjadi
batasan, perluas wawasan untuk pencapaian kemajuan.